Layanan Donatur

Dampak Dahsyat dari Istighfar: Kisah, Dalil, dan Keberkahan yang Tersembunyi

Senin, 12 Mei 2025 22:02 WIB

57 Pengunjung

Oleh: Redaksi Majalah Hikmah

Ketika hidup terasa sempit, rezeki seret, atau hati terasa gelisah, mungkin bukan karena kurang usaha, tapi karena kita kurang istighfar.

Istighfar bukan sekadar kata di lisan, tapi bentuk pengakuan, kerendahan hati, dan harapan pada kasih sayang Allah. Ia bisa menjadi pembuka pintu langit, penarik rezeki, dan penyejuk hati yang resah.

Dosa: Akar dari Musibah dan Kesempitan

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan:

﴿وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍۢ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍۢ﴾
“Dan musibah apa pun yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(QS. Asy-Syūra: 30)

Nabi Muhammad ﷺ juga bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلَا وَصَبٍ، وَلَا هَمٍّ، وَلَا حَزَنٍ، وَلَا أَذًى، وَلَا غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan, bahkan duri yang melukainya, kecuali Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.”
(HR. Bukhari)

 

Makna Istighfar: Perlindungan dari Akibat Dosa

Kata استغفار (istighfar) berasal dari akar kata غَفَرَ (ghafara), yang artinya “menutupi dan melindungi.” Artinya, ketika kita beristighfar, kita memohon kepada Allah:

  1. Menutupi dosa dan aib kita agar tak tampak di dunia maupun akhirat.
  2. Melindungi kita dari dampak buruk dosa, baik lahir maupun batin.

Rasulullah ﷺ bersabda:

طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا
“Beruntunglah orang yang mendapati dalam catatan amalnya istighfar yang banyak.”
(HR. Ibnu Mājah no. 3818)

Namun sebaliknya, bila dosa menumpuk tanpa istighfar, hati akan menghitam dan sulit menerima cahaya kebenaran. Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِنْ هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ، صُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللهُ: ﴿كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ﴾
“Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa, maka akan muncul titik hitam di hatinya. Jika ia bertaubat, beristighfar dan kembali (kepada Allah), maka hatinya akan disucikan. Tapi jika terus melakukan dosa, maka titik hitam itu akan bertambah hingga menutupi seluruh hatinya. Itulah ‘Rān’ yang disebut dalam firman Allah: (Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan telah menutupi hati mereka).”
(HR. Tirmidzi)

 

Kisah Istighfar: Doa Seorang Penjual Roti dan Tamu Misterius

Imam Ahmad bin Hanbal pernah bermusafir tanpa tujuan jelas ke kota Bashrah. Beliau bermalam di dekat masjid, namun tidak diizinkan tidur di dalamnya oleh penjaga masjid. Akhirnya, seorang penjual roti yang melihatnya mengajaknya menginap di rumahnya.

Saat Imam Ahmad menginap, beliau melihat penjual roti itu senantiasa mengucap istighfar sambil mengaduk adonan. Imam Ahmad bertanya:

“Sudah berapa lama engkau seperti ini?”

Ia menjawab:

“Sudah lebih dari 30 tahun, dan ia tambahkan bahwa : Setiap hajatku dikabulkan oleh Allah, kecuali satu.”

Imam Ahmad penasaran dan bertanya:

“Apa itu?”

Ia menjawab:

“Aku ingin sekali bertemu dengan Imam Ahmad bin Hanbal.”

Imam Ahmad pun menangis dan berkata:

“Akulah Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, aku telah didatangkan dari Baghdad ke rumahmu karena istighfarmu.”

Subhanallah. Inilah bukti nyata dari sabda Rasulullah ﷺ:

مَنْ لَزِمَ الاسْتِغْفَارَ، جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa yang membiasakan diri dengan istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan, kelapangan dari setiap kesedihan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(HR. Ahmad)

 

Mari Perbanyak Istighfar, dan Saksikan Keajaiban-Nya

Di tengah beban hidup dan segala macam ujian, istighfar adalah jalan langit yang Allah bukakan bagi kita. Ia menenangkan hati, memperbaiki nasib, dan mempercepat terkabulnya doa.

Mari perbanyak membaca:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
“Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tidak ada ilah selain Dia, Yang Maha Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa beristighfar, hingga hidup dipenuhi berkah, dan wafat dalam keadaan diampuni. Āmīn Yā Rabbal ‘Ālamīn.

 

Bagikan Berita